Al – Qarawiyin, Universitas Pertama yang didirikan Seorang Muslimah Cantik
FES adalah kota ketiga terbesar di Maroko. Kota ini dianggap kota bersejarah. Maklum kota ini merupakan peninggalan sejumlah dinasti kerajaan di Maroko. Di antaranya Dinasti Marinid [1269-1420] dan kekaisaran Ottoman [1554-1603].
Banyak Hal Menarik di Kota Fes ini, salah satunya adalah adanya Universitas Tertua dan Pertama di dunia yaitu Universitas Al-Qarawiyin .
Kampus Al-Qarawiyyin didirikan pada tahun 859 M, dan hebatnya Universitas ini didirika oleh seorang Muslimah Cantik Bernama Fathimah Al Fihri.
Fathimah Al Fihri. Lahir dari keluarga yang sangat kaya dan keturunan bangsawan. Meskipun demikian keluarga mereka sennatiasa rendah hati dan memiliki jiwa sosial yang tinggi. Muhammad Al-Fihri , Ayah Fathimah merupakan seorang pengusaha sukses di kota Tunisia yang kemudian bermigrasi ke Fes.
Fathimah Mempunyai Kakak yang bernama Maryam, mereka bisa dibilang wanita cantic, solehah dan berpendidikan. Mereka Sangat Mencintai Agama Islam, sains dan juga arsitektur. Dengan dasar kepribadian dan Pendidikan yang mereka punya mendorong mereka untuk bervisi dan misi Memajukan Masyarakat di Kota Fes tersebut. Salah satu Langkah Awal Mereka adalah dengan Membentuk Komunitas Studi, Fathimah dan Maryam sadar pentingnya memiliki pusat-pusat studi keagamaan untuk menjaga pengetahuan Islam dan mengembangkan masyarakat intelektual. Bahkan Mereka Rela Menyumbangkan Harta Warisan Mereka agar terwujudnya visi dan misi mereka ini.
Hingga Akhirnya pada tahun 859 M Fathimah membangun masjid yang diberi nama Al-Qarawiyyin, yang kemudian pada abad 12 berkembang menjadi sebuah universitas yang menjadi pusat penting pendidikan dan merupakan universitas Islam dan paling bergengsi pertama di dunia. Sedangkan Maryam, memutuskan untuk memberikan sebagian warisannya untuk membangun masjid Agung Al-Andalus. Adapun Masjid Al-Qarawiyyin yang sekaligus menjadi madrasah tersebut memainkan peran utama dalam menyebarkan cahaya pengetahuan dan tonggak untuk pertukaran budaya antara peradaban Islam dan Eropa.
Fathimah Al-Fihri tidak hanya menghabiskan seluruh warisannya untuk membangun masjid, tetapi ia juga mengabdikan dirinya untuk mengembangkan kajian-kajian pengetahuan di masjid tersebut sehingga ahirnya Fathimah memutuskan untuk menjadikan masjid Al-Qarawiyyin sebagai pusat pendidikan yang kemudian menjadi sebuah universitas.
Universitas Al-Qarawiyyin adalah contoh sempurna tentang bagaimana Islam menggabungkan spiritual dengan pendidikan dan bahwa Islam tidak terpisah dari urusan kehidupan. Ini bukan hanya sebuah contoh bagaimana pendidikan dan agama bergabung disudut kecil dunia, tetapi menyoroti peran terhormat perempuan dalam masyarakat Islam yang merupakan aspek Islam yang sering disalahpahami.
Selain itu, selama abad pertengahan, Universitas Al-Qarawiyyin dianggap sebagai pusat intelektual utama di Mediterania. Reputasi yang sangat baik bahkan menyebabkan Gerber dari Auvergne belajar di Masjid. Gerber kemudian menjadi Paus Silvester II dan telah memperkenalkan angka Arab dan nol ke seluruh Eropa. Universitas ini tercatat lebih tua dibanding Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir. Situs tersebut mencatat, Universitas Al Azhar didirikan tahun 970-972.