Mengenal Jabal Rahmah, Saksi Sejarah Islam
Sebagai umat muslim, tentunya kita harus mengetahui tempat-tempat bersejarah dalam Islam, salah satunya adalah Jabal Rahmah. Jabal Rahmah merupakan bukit batu yang terletak di Mekkah dan banyak dikunjungi oleh orang-orang yang sedang melakukan ibadah Umroh ataupun Haji.
Banyak sekali peristiwa-peristiwa penting dalam Islam yang terjadi di Jabal Rahmah, seperti bertemunya Nabi Adam dan Siti Hawa setelah sekian lamanya dipisahkan. Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di Jabal Rahmah.
Mengenal Jabal Rahmah
Jabal Rahmah merupakan bukit bebatuan yang memiliki tinggi sekitar 70 meter. Di tengah Jabal Rahmah terdapat tugu atau monumen yang terbuat dari beton berbentuk persegi empat dengan warna putih dan memiliki lebar 1,8 meter dan tinggi 8 meter. Jabal Rahmah terletak di tepi padang Arafah yang merupakan daerah di pinggiran timur Mekkah.
Jabal Rahmah biasa dikenal sebagai bukit kasih sayang yang berasal dari kata “rahmah” yang berarti kasih sayang. Jabal Rahmah juga merupakan salah satu tempat legendaris bagi umat Islam. Saat ini, pemerintah setempat sudah menyediakan fasilitas yang memadai sehingga Anda bisa mendaki ke puncak Jabal Rahmah dengan mudah dan aman. Hal tersebut kemudian menjadikan Jabal Rahmah tidak pernah sepi dari kunjungan para jamaah Umroh maupun Haji.
Peristiwa Penting di Jabal Rahmah
Jabal Rahmah menjadi salah satu saksi sejarah Islam pada saat itu. Berikut adalah beberapa peristiwa yang terjadi di Jabal Rahmah yang penting bagi peradaban Islam :
Pertemuan Nabi Adam dengan Siti Hawa
Peristiwa penting pertama yang sangat penting bagi peradaban Islam atau bahkan peradaban dunia adalah bertemunya Nabi Adam dengan Siti Hawa. Sebelumnya Nabi Adam dan Siti Hawa berada di surga, namun karena melanggar perintah Allah akhirnya mereka diturunkan ke bumi dengan tempat yang berjauhan antara satu sama lain.
Setelah bertahun-tahun berdoa dan memohon ampunan kepada Allah, akhirnya Nabi Adam dan Siti Hawa pun dipertemukan kembali di Jabal Rahmah. Keduanya lalu berucap “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk dalam orang-orang yang merugi.” (QS. Al-A’raf ayat 23)
Setelah dipertemukan kembali, Nabi Adam dan Siti Hawa pun melanjutkan kehidupannya dengan bahagia hingga memiliki anak dan keturunan yang banyak hingga akhir zaman.
Mimpi Nabi Ibrahim AS
Peristiwa selanjutnya adalah mimpi yang dialami oleh Nabi Ibrahim AS. Seperti yang kita ketahui, Nabi Ibrahim merupakan Nabi yang gemar berkurban sejak usianya masih muda. ratusan ternak pun akan ia kurbankan demi untuk menjalankan perintah Allah SWT. Hingga pada suatu saat terucap dari mulut Nabi Ibrahim, jangankan hewan ternak, apapun yang ia miliki akan diberikan jika Allah menghendaki.
Hingga setelah beberapa tahun kemudian, Allah ingin membuktikan janji yang diucapkan oleh Nabi Ibrahim tersebut dengan memberikan petunjuk melalui mimpi. Dalam mimpinya, Nabi Ibrahim melihat dirinya tengah menyembelih anak kesayangannya, yaitu Ismail.
Maka setelah Ismail sampai pada usia tertentu, Nabi Ibrahim berkata, “Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!.” Kemudian Ismail pun menjawab, “Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan oleh Allah kepadamu. In syaa Allah engkau akan mendapatiku termasuk dalam orang yang sabar.” (QS. Ash-Shaffat ayat 102)
Meskipun telah mengungkapkan mimpi tersebut kepada sang anak, Nabi Ibrahim masih merasa bimbang apakah mimpi tersebut benar datang dari Allah atau bukan. Hingga akhirnya Allah menunjukkan mimpi yang sama sebanyak 3 kali. Dengan begitu, Nabi Ibrahim semakin yakin bahwa mimpi yang menghampirinya itu berasal dari Allah dan Nabi Ibrahim menyadari mimpi tersebut benar datang dari Allah di saat ia berada di Jabal Rahmah.
Turunnya Wahyu Terakhir Kepada Rasulullah SAW
Peristiwa selanjutnya adalah dakwah yang disampaikan oleh Rasulullah SAW mengenai kesempurnaan agama Islam yang dilakukan di Jabal Rahmah. Kabar tersebut pun disambut dengan sangat gembira oleh para umat muslimin pada saat itu.
Di tengah-tengah kegembiraan yang dirasakan oleh umat muslim, ada dua sahabat Rasulullah, yaitu Umar bin Khattab dan sayyidina Abu Bakar Shidiq yang justru menangis saat mendengar dakwah tersebut karena memiliki firasat akan ditinggalkan oleh Rasulullah.
Islam merupakan agama yang sempurna dan risalah yang diemban oleh Rasulullah sudah disampaikan dengan sangat jelas pada waktu itu. Allah telah memberikan pedoman untuk menjalani kehidupan dan mengatasi masalah apapun yang terjadi dalam hidup. Oleh karena itu, seharusnya semua manusia dapat menjalankan syariat Islam dengan penuh ketaatan.
Beberapa peristiwa di atas kemudian menjadi salah satu peristiwa penting dalam peradaban Islam yang harus diketahui oleh umat muslim di seluruh dunia agar mengerti betapa pentingnya Jabal Rahmah dalam dunia Islam.