tempat wisata di luxor mesir

9 Tempat Wisata Mengagumkan di Luxor Mesir Yang Wajib Dikunjungi

Dikenal sebagai pusat peradaban dan kejayaan Mesir Kuno, Luxor telah menarik perhatian dunia selama berabad-abad. Dulu dikenal dengan nama wizy-wany oleh penduduk asli, kota ini kemudian berganti nama menjadi Thebes saat dikuasai oleh masyarakat Yunani Kuno. Nama ini diberikan seiring dengan banyaknya pilar yang tersebar di seluruh kota, mencerminkan arsitektur dan peradaban masa itu. Namun, seiring waktu, bangsa Arab datang dan memberikannya nama baru, yaitu Luxor, yang berarti “istana“. Nama ini tak hanya mencerminkan keindahan bangunan-bangunan bersejarah yang megah di kota ini tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya dan sejarah yang terkandung di dalamnya. Luxor, dengan segala peninggalannya, menjadi saksi bisu kejayaan dan kemegahan peradaban masa lalu. Untuk itu, bagi setiap pencinta sejarah dan kebudayaan, Luxor adalah destinasi yang tak boleh dilewatkan. Inilah 9 tempat wisata di Luxor yang mengagumkan:

1. Ma’bad al-Aqshar

Terletak tepat di pusat kota Luxor, Ma’bad al-Aqshar adalah simbol keagungan dan kemegahan arsitektur Mesir Kuno. Dibangun oleh Amenhotep III pada sekitar tahun 1400 SM, tempat ini awalnya dimaksudkan untuk menjadi istana yang megah dan mewah. Namun, ironisnya, pembangunan istana ini belum sempat rampung karena Amenhotep III meninggal sebelum ia dapat melihat karya megahnya selesai sepenuhnya.

Saat Anda memasuki area ini, Anda akan disambut oleh dua patung Ramses yang raksasa, keduanya duduk dengan gagahnya menjaga pintu gerbang istana. Patung-patung ini bukan hanya merepresentasikan kekuasaan dan keagungan raja, tetapi juga keterampilan luar biasa para pengukir zaman itu. Tak hanya itu, di sini Anda juga akan menemukan dua buah obelisk (tugu lancip) yang masing-masing memiliki cerita sejarahnya sendiri. Salah satunya masih berdiri dengan kokohnya di Ma’bad al-Aqshar. Namun, yang satu lagi kini sudah berdiri di Concord Square, Paris, setelah diambil oleh tentara Prancis saat mereka menduduki Mesir.

Bagi mereka yang menghargai keindahan arsitektur dan sejarah, Ma’bad al-Aqshar adalah objek wisata yang wajib dikunjungi. Setiap sudut dan detail bangunan di sini mempunyai cerita yang dapat mengajak Anda kembali ke masa keemasan Mesir Kuno.

2. Thariq Kibasy

Sebuah jalan setapak yang kaya dengan sejarah dan mitologi, Thariq Kibasy merepresentasikan perpaduan antara keindahan arsitektural dan spiritualitas Mesir Kuno. Jalan ini membentang sepanjang tiga kilometer, menghubungkan dua monumen legendaris: Ma’bad Kibasy dan Ma’bad Karnak.

Salah satu ciri khas yang membuat Thariq Kibasy begitu spesial adalah deretan patung yang menghiasi kedua sisinya. Patung-patung ini unik, dengan tubuh yang menyerupai singa namun berkepala domba. Ini bukanlah sekedar pilihan estetika belaka. Dalam mitologi Mesir Kuno, gabungan dari singa dan domba merupakan simbol kuat dari Raja Amon, salah satu dewa paling penting dalam panteon Mesir.

Jalan ini bukan hanya sebuah rute perjalanan, namun juga sebuah perjalanan melalui waktu. Ketika Anda melangkah di atas batu-batu kuno yang telah dilalui oleh ribuan orang selama berabad-abad, Anda akan merasakan koneksi mendalam dengan masa lalu dan peradaban yang telah lama hilang. Setiap langkah Anda di Thariq Kibasy mengajak Anda untuk merenung dan menghargai kekayaan budaya serta tradisi yang telah diwariskan oleh pendahulu kita.

Menjelajahi Thariq Kibasy akan memberikan Anda pengalaman yang tak terlupakan, sebuah momen reflektif di tengah-tengah keagungan peradaban Mesir Kuno. Bagi para pecinta sejarah, mitologi, dan arsitektur, jalan ini adalah salah satu destinasi wajib saat berkunjung ke Luxor.

3. Kuil Karnak

Kuil Karnak

Salah satu mahakarya arsitektural dan pusat spiritual Mesir Kuno, Kuil Karnak adalah contoh gemilang dari dedikasi dan keagungan para Firaun yang memerintah. Dibangun sekitar tahun 2000 SM, kuil ini diperuntukkan sebagai singgasana bagi Raja Amon, dewa paling dikenal dalam panteon Mesir.

Dengan luas area lebih dari 31 hektare, Kuil Karnak memegang predikat sebagai tempat peribadatan terbesar di Mesir. Ini bukanlah projek yang diselesaikan dalam satu masa pemerintahan saja; selama berabad-abad, sekitar 50 kerajaan kecil ikut serta dalam proses pembangunan dan perluasan tempat suci ini.

Ketika Anda memasuki area kuil, mata Anda akan langsung tertuju pada pintu gerbang yang megah, yang bisa terlihat dari kejauhan. Di dalamnya, serangkaian pilar menjulang tinggi, dengan total 134 pilar yang masing-masing dipahat dengan detail dan dedikasi luar biasa.

Namun, bukan hanya keindahan arsitektural yang membuat Kuil Karnak begitu istimewa. Ini adalah tempat di mana ritual dan upacara penting dilaksanakan, tempat di mana hubungan antara manusia dan dewa diperbarui dan diperkuat. Kesempatan untuk berjalan di koridor-koridor kuno ini, merasakan getaran sejarah, dan mengagumi keindahan seni dan arsitektur, menjadikan Kuil Karnak sebagai salah satu destinasi terpenting bagi siapa saja yang berkunjung ke Luxor.

Tak bisa dipungkiri, kehadiran Kuil Karnak merupakan bukti dari kebesaran peradaban Mesir Kuno dan tetap berdiri sebagai simbol keagungan, dedikasi, dan spiritualitas bangsa tersebut. Bagi para wisatawan, mengunjungi tempat ini bukan hanya tentang mengagumi keindahan fisiknya, tetapi juga tentang merenungkan warisan budaya dan sejarah yang luar biasa.

5. Buhairah Muqaddasah (Danau Suci)

Terletak di sebelah kiri lapangan setelah Kuil Karnak, Buhairah Muqaddasah adalah representasi fisik dari kepercayaan spiritual dan ritualistik masyarakat Mesir Kuno. Dikenal sebagai “Danau Suci”, danau ini memegang peran penting dalam berbagai upacara dan tradisi keagamaan.

Dalam konteks peribadatan, Buhairah Muqaddasah sering digunakan sebagai tempat untuk melakukan berbagai ritual. Air dari danau ini dianggap suci, dan mungkin telah digunakan dalam upacara pembersihan atau ritual lain yang melibatkan penggunaan air.

Salah satu aspek menarik dari Buhairah Muqaddasah adalah letaknya yang strategis, bersebelahan dengan ruang-ruang para pendeta. Ini menunjukkan betapa integralnya danau ini dalam kegiatan keagamaan dan ritual sehari-hari.

Bagi pengunjung, berjalan-jalan di sekitar danau ini menawarkan kesempatan untuk merenungkan praktik keagamaan kuno dan menghargai kedamaian serta keindahan alam dari lokasi ini. Dikelilingi oleh monumen-monumen bersejarah lainnya di Luxor, Buhairah Muqaddasah menawarkan pandangan yang menenangkan dan kontras dengan megahnya bangunan di sekitarnya.

Menjelajahi Buhairah Muqaddasah bukan hanya memberikan wawasan tentang sejarah dan kepercayaan Mesir Kuno, tetapi juga memberikan momen refleksi dan kedamaian di tengah-tengah kesibukan kunjungan wisata di Luxor.

6. Lembah Gharbiyah (Lembah Para Raja)

Berlokasi di kawasan Luxor dan tepian Barat sungai Nil, Lembah Gharbiyah dikenal sebagai salah satu situs arkeologi paling terkenal di dunia. Nama lainnya, “Lembah Para Raja”, menggambarkan dengan tepat betapa pentingnya tempat ini dalam sejarah Mesir Kuno.

Lembah ini merupakan tempat peristirahatan terakhir bagi banyak raja-raja Mesir Kuno. Dengan total sekitar 62 kuburan, area ini menampung makam-makam Fir’aun legendaris dan anggota keluarga kerajaan mereka. Setiap makam menggambarkan keunikan, kisah, dan legenda tersendiri, menghadirkan keajaiban arsitektur dan seni dari era tersebut.

Salah satu kuburan paling terkenal di Lembah Gharbiyah adalah milik Tutankhamon. Penemuan makam ini pada tahun 1922 oleh Howard Carter memang menggemparkan dunia. Pasalnya, jenazah Tutankhamon ditemukan dalam keadaan utuh, dibalut dengan emas seberat 120 kilogram. Hingga saat ini, jenazah muda tersebut masih berada dalam posisi pemakaman semula, menjadi saksi bisu kemegahan dan misteri zaman Mesir Kuno.

Selain Tutankhamon, makam-makam lainnya seperti milik Thutmo-sies, Ramses, dan Amenhutep II juga menarik perhatian. Meski banyak dari makam ini telah dijarah di masa lalu, keberadaan mereka tetap memberikan wawasan mendalam tentang tradisi, kepercayaan, dan kehidupan di era tersebut.

Bagi para wisatawan, mengunjungi Lembah Gharbiyah bukan hanya tentang melihat makam-makam raja. Ini adalah perjalanan melalui waktu, menyelami sejarah, dan menghargai keindahan seni dan arsitektur Mesir Kuno yang luar biasa. Setiap langkah di lembah ini membangkitkan rasa kagum dan keingintahuan tentang cerita-cerita yang terkandung di balik batu-batu kuno tersebut.

7. Kuil Hatshepsut

Kuil Hatshepsut

Dibangun oleh ratu legendaris Mesir Kuno, Hatshepsut, pada abad ke-15 SM, Kuil Hatshepsut adalah salah satu monumen paling megah dan terbaik yang dipertahankan di Luxor. Terletak di balik bukit Lembah Para Raja, struktur ini menghadirkan keunikan dan kemegahan yang menonjol dari lanskap sekitarnya.

Ratu Hatshepsut, salah satu dari sedikit perempuan yang memerintah Mesir, memutuskan untuk membangun kuil megah ini sebagai dedikasi bagi dewa Amon dan dirinya sendiri. Selama masa pemerintahannya, ia seringkali mencitrakan dirinya sebagai laki-laki, termasuk mengenakan janggut palsu, untuk diterima sebagai pemimpin Mesir di zaman yang didominasi laki-laki.

Nama resmi kuil ini adalah Djeser-Djeseru, yang berarti “Suci dari Yang Suci”. Arsitektur kuil ini dirancang dengan cerdik, menggabungkan elemen-elemen tradisional dan inovatif, yang mencerminkan kepribadian kuat dan visi Hatshepsut sebagai penguasa. Salah satu fitur paling menonjol adalah teras bertingkat yang dihiasi dengan kolom-kolom besar dan relief-relief yang menggambarkan ekspedisi perdagangan dan upacara keagamaan.

Kuil ini juga dikenal dengan relief perayaannya yang menceritakan kisah kelahiran Ratu Hatshepsut. Menurut legenda, dewa Amon, dalam wujud raja, mendekati ibunda Hatshepsut dan memberitahunya bahwa ia akan melahirkan seorang putri yang ditakdirkan untuk memerintah Mesir.

Kunjungan ke Kuil Hatshepsut bukan hanya menawarkan kesempatan untuk mengagumi arsitektur Mesir Kuno tetapi juga untuk memahami cerita dan legenda dari salah satu ratu paling berpengaruh dalam sejarah Mesir. Dengan pemandangan yang menakjubkan dan sejarah yang kaya, kuil ini menjadi salah satu tempat wajib kunjung di Luxor.

8. Kuil Tuthmosis III dan Kuil Amenhotep II

Berlokasi di dekat Kuil Hatshepsut, Kuil Tuthmosis III dan Kuil Amenhotep II merupakan monumen penting lainnya di Luxor yang merefleksikan kemegahan peradaban Mesir Kuno. Kedua kuil ini memberikan gambaran mendalam tentang era keemasan kerajaan dan kekayaan budaya yang tak terukur.

Tuthmosis III, dikenal sebagai salah satu pharaoh terbesar Mesir Kuno, meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah. Kuil ini, yang didedikasikan untuknya, adalah bukti atas kontribusinya terhadap seni, arsitektur, dan kebudayaan Mesir. Berbagai relief dan inskripsi di kuil ini menggambarkan keberhasilan militer dan kampanye-kampanyenya yang legendaris.

Dekat dengan kuil ini, Kuil Amenhotep II berdiri sebagai monumen lain yang tak kalah megahnya. Amenhotep II, dikenal dengan prestasi militer dan keagamaannya, memerintah selama periode stabilitas dan kemakmuran di Mesir. Kuilnya menghiasi pemandangan dengan struktur batu besar dan pilar-pilar yang menjulang tinggi, semua diukir dengan adegan-adegan ritual dan upacara keagamaan.

Salah satu hal menarik dari kedua kuil ini adalah keterkaitannya dengan Kuil Hatshepsut. Tuthmosis III adalah anak tiri Hatshepsut, sementara Amenhotep II adalah penerus Tuthmosis III. Hubungan dinasti ini menciptakan kompleks kuil tiga generasi yang menggambarkan narasi keluarga kerajaan dan kebesaran Mesir selama periode tersebut. Baca: Paket Tour Mesir (Egypt) Wisata Halal Muslim

Menelusuri kedua kuil ini memberikan wawasan mendalam tentang raja-raja yang memerintah Mesir, menceritakan kisah-kisah keberanian, kebijaksanaan, dan keagungan yang telah mempengaruhi jalannya sejarah. Bagi para pengunjung, kesempatan untuk mengagumi seni dan arsitektur Mesir Kuno sambil memahami kisah-kisah para pharaoh adalah pengalaman yang tak ternilai.

9. Mesjid Al-Hajjaj

Berdiri tegak di tengah reruntuhan kuil-kuil kuno Mesir, Mesjid Al-Hajjaj adalah monumen keagamaan yang menceritakan kisah integrasi antara budaya Islam dengan warisan Mesir Kuno. Mesjid ini bukan hanya simbol keberagaman sejarah Luxor, tetapi juga representasi dari perpaduan antara dua era yang berbeda: era Fir’aun dan era Islam.

Mesjid ini didirikan pada masa Dinasti Fathimiyah, salah satu periode bersejarah dalam dunia Islam. Lokasinya yang unik, berada tepat di atas Kuil Luxor, mencerminkan kekaguman dan penghormatan umat Islam terhadap warisan Mesir Kuno. Sisa-sisa tiang-tiang Kuil Luxor yang telah tertimbun tanah dimanfaatkan dalam pembangunan mesjid ini, menciptakan simbiosis antara struktur kuno dan arsitektur Islam tradisional.

Nama “Al-Hajjaj” berasal dari seorang sufi tersohor yang berasal dari Irak. Dedikasinya terhadap keislaman dan kontribusinya terhadap penyebaran ajaran sufi telah membuat namanya diabadikan dalam bentuk mesjid megah ini. Interior mesjid ini dihiasi dengan kaligrafi indah yang memuat ayat-ayat suci Al-Qur’an dan hiasan geometris khas arsitektur Islam.

Mesjid Al-Hajjaj tidak hanya merupakan tempat ibadah bagi umat Islam, tetapi juga menjadi saksi bisu pertemuan dua dunia: dunia kuno Mesir dengan dunia Islam yang lebih modern. Bagi para wisatawan, mengunjungi mesjid ini memberikan kesempatan untuk merasakan kedamaian spiritual sambil menikmati keindahan arsitektural yang memukau.

Dengan posisinya yang strategis dan sejarah yang kaya, Mesjid Al-Hajjaj menjadi salah satu objek wisata wajib bagi siapa pun yang mengunjungi Luxor, memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana agama, budaya, dan sejarah dapat berpadu dalam harmoni yang sempurna.

Penutup

Luxor, kota bersejarah di tepi sungai Nil, memang layak mendapat predikat sebagai “museum terbuka terbesar di dunia”. Dengan beragam situs bersejarah, dari reruntuhan kuil kuno hingga mesjid-mesjid yang megah, kota ini menyuguhkan tapestri budaya yang kaya dan beragam. Kisah-kisah masa lalu yang terukir di setiap batu dan tiang memberikan kita gambaran tentang kejayaan peradaban manusia.

Bagi mereka yang mencari petualangan sejarah dan keindahan arsitektur, Luxor adalah destinasi yang sempurna. Setiap sudut kota ini menceritakan kisah, dari zaman Fir’aun hingga kejayaan Islam. Mengunjungi Luxor adalah seperti menapaki jejak waktu, menyelami kisah-kisah dari berbagai era yang telah memberi bentuk pada sejarah dunia. Baca: Paket Umroh Plus Mesir 2023

Jadi, apakah Anda siap untuk menemukan rahasia-rahasia tersembunyi di balik dinding-dinding kuno Luxor? Atau mungkin, Anda ingin bermeditasi di bawah naungan mesjid-mesjid yang megah? Apapun pilihannya, satu hal yang pasti: sebuah perjalanan ke Luxor akan memberikan Anda pengalaman yang tak terlupakan dan pencerahan tentang betapa besarnya peran Mesir dalam tapestri sejarah dunia.

Semoga artikel ini menjadi panduan yang berguna bagi Anda dalam merencanakan perjalanan Anda ke Luxor. Selamat berpetualang, dan semoga Anda menemukan banyak inspirasi di jantung Mesir ini!

Seberapa bergunakah informasi ini?

Klik bintang untuk memberi rating!

Rating rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

Belum ada vote! Jadilah yang pertama memberi rating untuk informasi ini!

🙏 Silahkan cek harga paket umroh, haji, dan wisata halal yang kami tawarkan di halaman ini

Similar Posts