Rukun Yamani

Keistimewaan Mengusap Rukun Yamani Di Ka’bah

Saat melakukan ibadah Haji dan Umroh, hal yang pertama kali di lakukan ketika sampai di Mekkah adalah thawaf. Sudah menjadi sunnah untuk mengusap atau mencium Hajar Aswad saat thawaf berlangsung seperti halnya yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Namun tahukah kamu sebenarnya, terdapat pula hal yang disyari’atkan selain menyentuh Hajar Aswad? Saat seseorang tidak mampu menyentuh Hajar Aswad pada saat thawaf, maka dianjurkan untuk mengusap Rukun Yamani.

Apa itu Rukun Yamani?

rukun yamani
https://twitter.com/bilalgee83/status/1220491895815725056/photo/1

Sebagai rumah Tuhan umat Muslim yaitu Allah SWT, Ka’bah memiliki 4 sudut atau 4 rukun pada setiap sisinya. Adapun rukun tersebut adalah Hajar Aswad, Yamani, Syami dan juga Iraqi. Hajar Aswad merupakan sudut yang dijadikan sebagai tanda mulai dan berakhirnya thawaf. Ketika thawaf Rasulullah SAW mencium Hajar Aswad, namun ketika seseorang tidak bisa menciumnya sebaiknya diganti dengan mengusap sudut Yamani.

Rukun Yamani adalah salah satu rukun Ka’bah dimana pojokannya jika ditarik garis lurus ke selatan akan sampai ke Negeri Yaman, sehingga disebut sebagai Rukun Yamani. Jika Hajar Aswad disunahkan untuk diusap dan dicium, sementara Yamani disunahkan untuk diusap saja.

Meski mengalami renovasi oleh kaum Quraisy, sudut Yamani tidak mengalami perubahan dan pergeseran sejak Nabi Ibrahim, sehingga Rasulullah menyempatkan diri untuk mengusap sisi Yamani. Karena perbuatan beliau inilah, kenapa kemudian disunahkan untuk mengusap salah satu tukun ka’bah ini.

Mengapa Disunahkan Mengusap Rukun Yamani

mengusap rukun yamani
https://twitter.com/umarmaggi/status/1103932822929039362/photo/1

Saat melakukan thawaf, jamaah disunahkan untuk mengusap sudut Yamani dengan tangan kanan. Ketika mengusap, jamaah membaca “Bismillah Wallahuakabar”, yang menurut Ibnu Umar R.A mengusap Yamani bisa menghapus dosa-dosa.

Dari beberapa hadast telah dijelaskan bahwa yang disyari’atkan ketika melakukan thowaf dalam ibadah haji atau umrah adalah mencium dan mengusap Hajar Aswad dan juga mengusap Rukun Yamani. Sementara itu rukun Syami jika ditarik lurus akan bertemu dengan negara Syam dan juga rukun Iraqi yang mana ditarik lurus akan tiba di Iraq juga bukan termasuk syariat agama Islam.

Rasulullah SAW tidak menyentuh keduanya saat thawaf berlangsung. Sebab, tidak ada hadist yang menjelaskan bahwa tidak disyariatkan mengusap benda selain keduanya yakni mengusap Hajar Aswad dan Yamani. Semerbak harum dari sudut ka’bah ini semakin membuat jamaah berbondo-bondong untuk mengusapnya.

Keistimewaan Mengusap Rukun Yamani

Setiap tindakan dalam Islam selalu diatur sedemikian rupa untuk kebermanfaatan umatnya. Tak jauh berbeda dari hal tersebut terdapat keistimewaan dalam mengusap Yamani. Adapun keutamaan dan keistimewaan dari mengusap Yamani tersebut adalah sebagai berikut :

Menghapus dosa

Banyak orang yang meyakini saat menyentuh hajar Aswad maupun Rukun Yamani ketika haji maupun umroh bisa menghilangkan beberapa kesalahan-kesalahan yang pernah di lakukan oleh manusia. Menurut sahabat, Rasullulah SAW pernah mengusap Yamani dalam keadaan menggunakan sebuah tongkat.

Selain untuk melebur aneka macam dosa, dengan melakukan ibadah haji atau umrah ini juga dianggap sebagai ajang untuk semakin mendekatkan diri pada Sang Khalik. Banyak hadist-hadist yang menyairkan mengusap Yamani.

Hal ini juga diperkuat dari Al-Quran yang tertera dalam Surat Al-Baqarah ayat 201.Dalam ayat tersebut menjelaskan bahwa, mengusap Hajar Aswad dan juga Yamani bisa memberikan kebaikan-kebaikan baik di dunia maupun di akhirat.

Banyak malaikat mengamini

Saat seorang memiliki hajat seseorang tersebut apabila mampu akan melakukan ibadah haji atau umrah. Hal ini dikarenakan ketika melakukan thawaf mengelilingi ka’bah, banyak malaikat yang akan mengamini dari hajat tersebut.

Untuk itu sebaiknya berdoalah dengan sungguh, agar hajat tersebut segera dikabulkan. Tapi percayalah Tuhan itu Maha Segalanya, rencana terbaik yang Tuhan berikan ke kita belum tentu menjadi rencana terbaik versi kita sendiri.

Doa-doa tersebut tak terkecuali untuk doa minta jodoh seperti yang di lakukan oleh Mus’ab bin Zubair yang berdoa agar bisa menikahi orang tersayangnya yaitu Sakinah binti Al-Husaeb. Selain itu doa meminta kekuasaan pun pernah dilontarkan oleh Abdul Malik bin Marwan, beliau meminta agar bisa menguasai dunia timur dan dunia barat dan tidak ada yang berani untuk melawan.

Dan ketika berdoa sebaiknya sisipin doa “robbana atina ……adzabanar “, malaikat jibril dipercaya ada saat itu juga. Doa-doa tersebut higga kini sudah terbukti nyata, sehingga membuat seseorang ingin pergi umrah. Karena jika daftar haji harus berkenan untuk menunggu karena hajat-hajat jamaah akan segera terijabahi.

Tidak berdesak-desakan

Meski disunahkan untuk mengusap Yamani, namun dianjurkan pula untuk tidak berdesak-desakan saat mengelilingi ka’bah dan akan mencium Hajar Aswad. Berhubung mengusap Yamani hanyalah sunah, maka tidak perlu memaksakan kehendak untuk bisa mengusapnya.

Hal ini sesuai dengan sebuah apa yang menjadi perkataan Jabir bin Zaid. Beliau mengatakan agar tidak  berdesak-desakan untuk mencapai Hajar Aswad atau Yamani, jika tidak bisa sebaiknya  beranjaklah. Namun apabila keadaan jamaah sedang lengang atau renggang, kamu dapat merasakan keistimewaan sudut ka’bah tersebut.

Sebagai kaum perempuan, disarankan oleh Aisyah agar tidak memaksakan dalam mengusap Yamani. Hal ini ditakutkan karena, kaum wanita harus berdesak-desakan dengan kaum pria.

Letak qowaid (pondasi) Ibrahim

Rukun Yamani memiliki keutamaan untuk mengusapnya  karena sebagai tempat qowaid atau pondasi Ibrahim berada. Ka’abah sebagai Baitullah ini dibangun pada masa Nabi Ibrahim. Dan dirombak sedikit oleh kaum Quraisy sehingga yang awalnya berbentuk persegi panjang, kini menjadi persegi/

Dengan mengetahui keutamaan dan keistimewaan dua rukun yaitu Hajar Aswad atau Batu Hitam dan juga Rukun Yamani, diharapkan seseorang bisa segera melakukan ibadah haji ataupun umrah.

Hajar Aswad dan Yamani memiliki nilai yang begitu istimewa dan lebih dimuliakan di sisi Allah SWT. Hal ini membuat banyak jamaah haji atau umrah ingin mencium dan mengusap Hajar Aswad dan juga sudut Yamani. Usapan-usapan tersebut dijadikan sebagai symbol permohonan ampun dan berdoa pada Sang Khalik.

Cara Mudah Umroh

Untuk dapat mengusap Hajar Aswad dan Rukun Yamani, tentu Anda harus melakukan ibadah umroh atau haji terlebih dahulu. Saat ini untuk dapat melakukan ibadah haji di Indonesia harus  menunggu beberapa tahun setelah pendaftaran baru bisa berangkat. Bisa jadi kita keburu tua atau bahkan kita belum sempat melakukan ibadah haji, tapi ajal sudah menjemput.

Jadi jangan sampai Anda menyesali untuk melakukan ibadah haji karena harus menunggu terlalu rama. Tapi jika Anda ingin cepat berangkat untuk haji bisa memilih paket haji ONH plus, sehingga waktu menunggu keberangkatan Anda tidak akan lama. Namun biaya haji ONH plus terbilang cukup mahal.

Bagi yang tidak sabar untuk menunggu dan segera ingin berangkat ke tanah suci, bisa memilih ibadah yang setara dengan haji yaitu umroh. Alternatif lain bagi anda yang ingin melaksanakan ibadah haji tanpa menunggu bertahun-tahun adalah haji Furoda.

Perbedaan umroh dengan haji hanya terletak pada waktunya saja dan tidak ada wukuf di Arafah. Ibadah umroh ini pun bisa dijadikan alternative untuk melakukan permohonan ampun dan permohonan terkabulnya hajat dalam sebuah doa. Pastikan memilih paket umroh terbaik dan terpercaya. Ibadah umroh pun dapat terlaksana dengan lancar tanpa repot.  

Seberapa bergunakah informasi ini?

Klik bintang untuk memberi rating!

Rating rata-rata 4.3 / 5. Jumlah vote: 33

Belum ada vote! Jadilah yang pertama memberi rating untuk informasi ini!

🙏 Silahkan cek harga paket umroh, haji, dan wisata halal yang kami tawarkan di halaman ini

Similar Posts